strive to be frontier for islam glory

Wednesday, November 21, 2007

menunggu aktif lagi

kapan ya nge blog lagi...:D

Tuesday, February 28, 2006

My Wedding Announcement and Invitation

A'udzubillahiminasysyaithoonnirrojiim.
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Assalamu'alaikum Warohmatullooh Wabarokatuh.



MUQODIMAH

Alhamdulillahirobbil'alamin, segala puji bagi Alloh SWT Robb penguasa alam yang Maha Mengetahui segala sesuatu, Robb penguasa hati dan pikiran, Dzat yang menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan alam, manusia paling mulia, teladan seluruh ummat, habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada para sahabat tabi'it tabi'in serta kepada ummatnya yang setia hingga hari akhir.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar Ruum:21)

"Tidak ada yang bisa dilihat (lebih indah) oleh orang-orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan" (Riwayat Al-Hakim, dishahihkan dengan syarat-syarat Muslim)


UNDANGAN

Alhamdulillahirobbil'alamin masa penantian kami untuk membentuk keluarga SaMaRa akan segera terlaksana. Insya4JJI kami akan mengadakan acara akad dan walimatul ursy pada,

Hari : Minggu
Tanggal : 26 Maret 2006
  • Akad : 09.00 – selesai
  • Walimah : 11.00 – selesai

Tempat : Jln. Caringin no. 70 B RT 04 RW 02 Bandung, 40233*

*detail undangan dapat dilihat di bawah ini

hal. cover


hal. isi


PROFILE IRWAN KURNIAWAN

Lahir di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat pada tanggal 17 September 1980. Putra ke-2 dari 3 bersaudara. Putra dari pasangan orang tua yang keduanya adalah Pegawai Negeri Sipil Departemen Pertanian.Ibu saya memberikan nama: Irwan Kurniawan sebagai do'a beliau agar saya dijadikan orang yang selalu diberikan 'karunia' oleh 4JJI SWT. Mulanya kata Ibu, saya akan diberi nama 'Iwan' namun Ibu merasa terlalu banyak orang yang menggunakan nama tersebut. Dari segi nama sudah tentu orang dapat memperkirakan kalau saya berasal dari daerah Sunda karena redudansi nama :)

Dari sejak lahir sampai usia 4 tahunan saya habiskan di Sumedang karena orang tua saya memang bekerja di wilayah Sumedang. Sejak usia 3 tahun kurang saya sudah masuk Taman Kanak-kanak. Kemudian menginjak tahun ke-3 kami sekeluarga berpindah ke Tasimalaya karena tugas orang tua. Saya kemudian masuk Taman Kanak-kanak PUI Tasikmalaya.

Usia 5 tahun lebih saya meminta Ibu untuk memasukkan saya ke sekolah dasar karena saya sudah merasa bosan dengan TK. Akhirnya dengan permintaan ke Sekolah Dasar yang akan saya masuki kalau saya akan menjadi 'anak bawang' dulu artinya jika ternyata saya masih belum mampu/baik tahun berikutnya saya akan tetap duduk di kelas 1 namun jika saya dinilai cukup mampu/baik tahun berikutnya saya akan naik ke kelas 2. Akhir cerita saya masuk ke SD di Dawajaya, Rajapolah, Tasikmalaya sampai kelas 2 awal. Kelas 2 saya pindah ke Gobras, Tasikmalaya karena orang tua berpindah lagi tugas dan SD yang saya masuki adalah SDN Sangkali. Kemudian saya melanjutkan sekolah ke SMP yang terletak di wilayah perkotaan Tasikmalaya, SMPN 2 Tasikmalaya yang merupakan SMP terbaik di Tasikmalaya.

Masa SMA adalah masa yang paling indah mungkin ada benarnya tapi kalau bagi saya masa SMA adalah masa yang senang dengan main. Hampir semua hobi saya lakukan di SMA. Mulai dari bersepakbola, naik gunung, nyisir pantai, berorganisasi, liliwetan, sampai nyanyi jojorowokan dari malam sampai pagi, dari rock sampai dangdut, seru pokoknya mah.

SMUN 2 Tasikmalaya memang menyimpan banyak kenangan dan alhamdulillah jalinan ukhuwah pun tetap terbina sampai sekarang.

Sejak naik kelas 3 SMA saya sudah mulai mempertimbangkan sekolah saya selanjutnya. Ada beberapa pilihan saat itu. Masuk STAN, STPDN, AKABRI (sekolah ikatan dinas pemerintah dengan pertimbangan biaya yang ringan dan karir yang jelas); jadi dokter atau psikolog, atau masuk perguruan tinggi negeri. Keinginan masuk STPDN/AKABRI harus dihilangkan karena tinggi badan yang kurang menunjang :) jadi dokter pun akhirnya kandas karena issue yang saya dengar kuliah di kedokteran banyak memakan biaya. Akhirnya saya putuskan untuk masuk perguruan tinggi negeri dan alhamdulillah saya bisa diterima di perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1998 saya resmi menjadi mahasiswa ITB jurusan Teknik Perminyakan.

Tibalah saatnya mencari rezeki dengan jalur profesi yang selama ini dipelajari. PT Saripari Pertiwi Abadi merupakan perusahaan pertama saya dengan spesialisasi di bidang drilling dan workover, dan kali inilah saya keluar pulau Jawa ke daerah Duri - Riau.

BJ Services adalah perusahaan kedua tempat saya bekerja. Pengalaman saya di dunia perminyakan makin bertambah. Semula saya ditempatkan di Jakarta dengan wilayah kerja seluruh Indonesia namun sekarang saya ditempatkan di Jambi sebagai kuli pompa :)

PROFILE ERNI HANDAYANI

Erni kecil lahir di Bandung, sebuah kota yang pertama kali menyaksikan kehadiran seorang hamba 4JJI bernama ERNI HANDAYANI yang Lahir tanggal 8 Desember 1980. Anak ke-4 dari 5 bersaudara. Putri dari pasangan H.Dede Rachmat dan Hj.'Aah Bae'ah. Sebenarnya kedua orang tua menginginkan aku lahir sebagai anak laki-laki namun yang lahir ternyata perempuan lagi :) Namun tentu saja orangtuaku tetap menyayangiku.

Orang tua menyekolahkanku ke TK Al Basyariyah. Sebuah TK yang terletak tidak jauh dari rumahku dan tentu dari namanya saja sudah mencerminkan bahwa TK Al Basyariyah adalah TK Islam.

Pun begitu dengan Sekolah Dasar. Orang tua mendaftarkanku di SD Al Basyariyah, sebuah sekolah pesantren. Alhamdulillah aku banyak belajar tentang TBQ (Tulis Baca Qur’an), bahasa arab [walaupun sekarang mah sudah lupa lagi :)], praktek shalat,akhlaq,dll. Banyak kenangan waktu itu, bersama teman-teman dan guru-guru. Waktu SD aku senang bermain kerumah teman, main kucing-kucingan, masak-masakan, main boneka, dll. Seperti anak-anak yang memang masa itu adalah masa bermain dan kalau dipikir-pikir, dulu waktu belajarnya sangat tersita oleh waktu main, namun alhamdulillah waktu SD aku selalu memperoleh posisi terbaik di kelas.

Keinginan untuk masuk SMP yang termasuk 3 besar di Bandung alhamdulillah tercapai. Ya akhirnya aku jadi siswi SMPN 3 Bandung. Waktu SMP kelas 1, aku masih suka main. Main ke supermarket, ke rumah teman (ceritanya mah ngerjain tugas tapi da ujung-ujungnya mah main). Waktu SMP kelas 2 dan 3 sifatku jadi agak berubah, jadi pendiam dan pemalu dan jadi study oriented.

Aku berhasil menjadi siswi SMUN 8 Bandung. Waktu SMU kelas I, alhamdulillah aku bertemu dengan teman-teman yang cocok untuk dijadikan sahabat. Subhanallah sampai sekarang masih sering reunian. Kami saling menghargai satu sama lain, sering mencurahkan isi hati masing-masing (walaupun diantara teman-teman, mungkin aku yg jarang curhat dan cenderung jadi pendengar saja). Nama kelompoknya Fenshouri. Waktu SMU ini aku mengenal organisasi lewat DKM At-Taqwa, dan dalam masa kepengurusan, aku berada di Sie Keputrian karena dulu teman-temanku mengetahui kalau hobiku masak, merajut, bikin kue; akhirnya mereka memberikan amanah itu padaku. Semasa-masa betahnya dengan DKM, jadinya masjid dan sekre DKM jadi rumah kedua, pokonya mah kalau ada waktu luang selalu ke masjid walaupun hanya duduk atau beberes mukena atau ke sekre walaupun hanya merapikan sekre ataupun sekedar melihat foto.

Masa peralihan dari SMU ke perguruan tinggi adalah masa perjuangan untukku . Cita-citaku adalah ingin menjadi dokter yang berguna untuk ummat karena banyak hal yg jadi pemicu dan inspirasi bagi aku. Alhamdulillah ternyata aku lulus di FK Unpad.

Graduation day... Alhamdulillah aku berhasil menjadi wisudawati sarjana Kedokteran Umum Unpad. Namun perjuangan tidak berhenti sampai disana :) sekarang aku menjadi Medical Co-asst di RS Hasan Sadikin Bandung untuk menggapai cita-cita menjadi Dokter yang berguna bagi ummat, amin.

APA KATA ERNI TENTANG IRWAN

Akang yang satu ini…..
Smart, sangat bersemangat, pekerja keras, bijak bila menasehati, segala sesuatu terencana dengan rapi, memiliki orientasi hidup, tipe jiwa pemimpin, Menjaga amanah, pantang menyerah, optimis, bertanggung jawab, kadang2 ngotot dan ambisius terutama dalam pekerjaan, Mm…sangat perhatian, penyayang dan sabar terutama klo dengar keluhan2 ku dan tentunya Insya4JJI sholeh, tapi…kadang sensitif untuk hal2 tertentu dan suka ga teliti, Insya4JJI bisa mengimbangi dan melengkapi sifat2ku….

Dan tentunya…..
Insya4JJI aku yakin bahwa dia adalah ikhwan, sahabat sejati, imam dan calon suami terbaik yang 4JJI pilihkan buatku, yang mau menemani merenda hari2 untuk beribadah kepada-NYA, yang menjadikanku kokoh kuat dalam menegakkan kalimatNYA, agar diriku lebih mensyukuri nikmat yang telah 4JJI berikan, agar diriku lebih dekat kepadaNYA.

Dan…..
Aku semakin bersyukur karena 4JJI menjadikanku akhwat terpilih untuk menjadi calon istrinya, Aku bersyukur karena 4JJI mempertemukan kami dan memberikan hadiah terbesar dan terindah untukku melalui dia.semoga 4JJI meridhoi dan memberkahi pernikahan kami dan melimpahkan keberkahan atas pernikahan kami.

Rabb……….
Jadikanlah kami sebagai suami-istri yang saling mencintai dikala suka dan duka, saling menjaga kehormatan dikala dekat dan jauh, saling mendoakan dalam kebaikan dan ketakwaan, saling menyempurnakan dalam beribadah kepadaMU,

Rabb………..Sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan pernikahan ini, sebagai ibadah kepadaMU sebagai bukti pengikutan dan cinta kami kepada sunnah rasulMU.

APA KATA IRWAN TENTANG ERNI

Apa yang saya inginkan dari seorang akhwat untuk jadi pendamping saya kelak banyak terdapat di dalam diri beliau. Hadirnya Erni Insya4JJI adalah untuk menggenapkan separuh dien saya.

Sekilas saya memandang, wajahnya menenangkan. Sepintas saya melihat, hati ini menjadi tentram. Pikirannya bijaksana. Tutur katanya sopan, penuh kelembutan, dan penuh pertimbangan sehingga terkadang beliau susah mengungkapkan sesuatu untuk menjaga agar tidak ada hati yang terluka ataupun perasaan yang tersakiti. Beliau adalah seorang yang memiliki tingkat kecerdasan dan tingkat kematangan emosi yang tinggi namun terkadang perasaan menjadi faktor yang dominan dalam pengambilan keputusan.


Erni adalah Profil seorang ummi untuk jundi-jundi kami kelak (Insya4JJI). Sayang terhadap anak-anak, mempunyai wawasan tentang pendidikan anak, tabib bagi si kecil dan si sakit, Beliau juga profil seorang istri bagi saya kelak(Insya4JJI). Patuh dlm menjalankan tugas, nyaman dalam berbincang, dapat berbagi suka dan duka, pandai memasak, terampil merajut, mampu menjahit.Namun ada satu "kekurangan yang saya tau, beliau kurang menyenangi olahraga terutama sepak bola:)

Saya harapkan beliau juga profil seorang mujahidah yang berjihad dengan profesi dokternya. Jihad dengan pengetahuannya,jihad dengan segala apa yang bisa dipersembahkan untuk tegaknya Islam di muka bumi.

Diantara tak terhitungnya karunia yang 4JJI SWT anugerahkan kepada saya, Erni Handayani adalah salah satu karunia terindah dalam hidup saya.

"Robbana Hablana min ajwajina wa dzurriyyatina Qurrota'ayun waj'alna lilmuttaqina imama"

PENUTUP

Kami mengharapkan kehadiran ikhwah fillah / rekan-rekan / saudara-saudari di acara akad dan walimah kami. Semoga anda semua dapat memberikan restu dan do'a bagi pernikahan kami.

"Semoga Alloh menghimpun yang berserak dari keduanya, memberkahi mereka, dan meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikannya pembuka pintu-pintu rahmat, sumber ilmu dan hikmah, serta pemberi rasa aman bagi ummat." (Doa Nabi Muhammad SAW pada pernikahan putrinya Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib)

"Apabila selah seorang saudaramu menikah, ucapkanlah Baarakallaahu laka wa baaraka'alaika wa jama'a bainakumaa fii khair (semoga Alloh mengekalkan berkah atasmu dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan)." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Akhirul kalam Jazakumulloh khoiron katsiiro.

Wassalamu'alaikum warohmatulloh wabarokatuh.

Kami yang berbahagia,

-ERNI HANDAYANI S. Ked & IRWAN KURNIAWAN ST-

Wednesday, January 05, 2005

Lama gak nulis

Waduh udah lama gak nulis nih, untung masih gak dihapus :)

Pasca dari Duri langsung masuk bulan Romadhon, ya otomatis ini kesempatan yang sangat berharga yang ane gak tau bakal berjumpa lagi dengan bulan ini atau meskipun bisa belum tentu bisa mengisi Romadhon di Bandung dan pergi ke Habiburrohman lagi. Syukur alhamdulillah kemarin masih bisa merasakannya lagi.

Setelah Romadhon ya lebaran di Tasik. Ketemu keluarga dan teman-teman waktu dulu di SMA. Seneng banget ketemu mereka, ane jadi tau perkembangan dari tiap-tiap temen meskipun sayang gak semua temen bisa berkumpul. Ada yang sedang nyari kerjaan (seperti saya hiks), ada yang udah kerja, ada yang udah pindah kerja, ada yang jadi ibu RT, ada yang mau nikah... ya nikah gembira sekaligus sedih hiks... kapan ya hehehe.

Setelah masa reunian selesai, langsung cabut lagi ke Bandung. Biasa mendekati sumber informasi dan memperbesar peluang untuk mendapatkan kerja sekaligus tempat buat semua aktifitas ane. Wah ternyata gak banget lama nganggur, sampai hari ini hampir genap 3 bulan ane nganggur. Walaupun proses seleksi di perusahaan lain masih berlangsung tapi ya tetap kan itu belum pasti. Do'ain aja ya biar ane mendapatkan pekerjaan terbaik, mudah-mudahan dalam jangka waktu yang tidak lama, amin ya 4JJI.

Mudah-mudahan juga nanti makin banyak tulisan yang nongol di blog, karena pada dasarnya sih ane seneng menulis karena seneng mengkhayal. Kebukti kan saking senengnya menghayal sampai jarang menulis ??? tuing... dasar males... hehhe

Sunday, October 10, 2004

Bila Cemas Mendatangi Hati (oleh Aa Gym)

Alhamdulillaahirabbil'alamin, Allahumma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi wahahbihi ajma'in. Saudaraku yang budiman, kita janganlah pernah bermimpi dapat hidup dengan tenang dan bahagia sekiranya kita belum memiliki ilmu yang benar untuk mengarungi belantara hidup dunia yang penuh dengan jebakan, rintangan dan ancaman berbahaya ini.
Cobalah tengok bagaiman kisah Tarza; semua hal yang mungkin dapat menyulitkan dan menyengsarakan, ternyata hal yang mudah saja bagi Sang Tarzan. Karena ia memiliki kunci pokok untuk mengatasi semua masalah dan kebutuhannya tersebut, yakni ilmu. Ya Tarzan tahu ilmu tentang seluk beluk hutan dan cara mengatasinya.
Tapi bandingkan dengan orang yang masuk ke hutan tanpa tahu seluk beluk hutan, tidak tahu cara menembusnya dan bagaimana menundukkan binatang buas yang berkeliaran, niscaya dirinya akan dicekam perasaan tidak tentram, cemas, was-was, dan serba takut, walaupun dia berbekal ransel penuh dengan makanan, minuman, pakaian tahan dingin, dompet penuh uang serta senjata lengkap, tetapi karena tidak berbekal ilmu maka tetap saja kecemasan mendatangi hatinya.
Jadi apa sebenarnya ilmu untuk mengatasi rasa cemas dan was-was tadi? ilmunya hanyalah satu saudaraku, yakni ilmu dari Allah, dzat yang menciptakan dunia beserta segala isinya. Itulah Al Islam, dengan pedoman pokoknya berupa AlQur'an dan As Sunnah. Semua rahasia kehidupan dunia dan akhirat dibeberkan dengan sempurna dan cermat didalamnya, sehingga tidak ada satupun urusan, kecuali mesti ada rahasia jalan keluarnya.
Dengan demikian, kalau toh hidup ini kerapkali dicekam perasaan yang kacau balau dan menyengsarakan, maka penyebab pokoknya adalah karena kita kurang memahami ilmu dengan benar.
Dalam sebuah hadits dinyatakan, pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibu Ma'ud r.a, sahabat Rasulullah saw, untuk meminta nasihat. Wahai Ibnu Mas'ud, "ujarnya" "berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram. Jiwaku gelisah dan pikiran pun serasa kusut, makan tak enak, tidur pun tidak nyenyak."
Mendengar hal itu, Ibnu Mas'ud kemudian menasehatinya "Kalau penyakit seperti itu menimpamu, maka bawalh hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang membaca Al Qur'an, kau baca Al Qur'an atau dengarkanlah baik-baik orang tyang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Alloh; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian berkhalwatlah untuk menyembah-Nya, misalnya di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran dan kemurnian hari kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu.
Setelah orang itu kembali ke rumahnya, diamalkannyalah nasihat Ibnu Mas'ud tersebut. Dia pergi mengambil air wudhu. Setelah itu diambilnya Al Qur'an, kemudian dibacanya dengan hati khusyuk. Selesai membaca Al Qur'an, ternyata jiwanya berubah menjadi sejuk dan tentram, pikirannya pun menjadi tenang, sedangkan kegelisahannya hilang sama sekali. Wallahu'alam (mq)

Saturday, October 09, 2004

Mom I'll coming

Alhamdulillah setelah menginjakan kaki di tanah Duri ini ane akhirnya bisa pulang juga. Insya4JJI ane pulang tanggal 13 Oktober tapi ke Depok dulu. Mudah-mudahan ane malem pertama sahur bisa bersama Ibunda ane tersayang plus keponakan ane yang lagi lucu-lucunya. Insya4JJI ane di Tasik untuk beberapa hari sebelum pergi ke Bandung, so friends... I'll coming...

Kalo libur ane agak panjangan pengen ane merasakan malam-malam di Habiburrohman lagi apalagi kalo sampai akhir Romadhon, ane ingin bersama 'ustadz kaki besi' lagi, ane rindu senyumnya hehehe... so friends masih pada bisa ke Habiburrohman ga? ane tunggu...

Marhaban ya Romadhon. Allohumma barikli fii Rojabba wa syaban wa balighna Romadhon. Amin.

Thursday, September 30, 2004

pertemanan vs dunia?

Pasca kelulusan dari kampus tercinta satu persatu diantara teman2 kita mulai bekerja dan termasuk kita sendiri dan ada juga yang masih menunggu untuk mendapatkan pekerjaan bahkan menunggu kelulusan. Nah mulailah terasa perubahan yang cukup signifikan diantara teman-teman. Perasaan terbentuknya barier yang membuat sebagian teman2 yang secara duniawi lebih merasa diri lebih (sukses, tinggi derajat, etc) sementara di lain pihak ada juga perasaan minder (merasa cemburu, merasa rendah diri, etc) menyelimuti perasaan temen2 yang lain dan ada juga perasaan temen2 yang biasa aja (sama aja ah seperti waktu kuliah dulu).
Bukti yang mudahnya lihat saja di milis angkatan masing-masing. Siapa yang sering posting email, siapa yang jarang posting dan siapa yang gak pernah posting sama sekali. Hmmm... tapi benarkah hanya karena perasaan itu saja? tentu saja tidak... ada yang memang dari dulunya males untuk beremail ria, ada yang memang kesulitan mendapatkan akses internet, dan kemungkinan2 lainnya. Tapi ane yakin faktor anggapan diri punya nilai lebih dan anggapan minder merupakan faktor penyumbang gaps pertemanan. Akankah pertemanan berkurang hanya karena urusan duniawi?
Jadi ane mengajak ke semua teman2 untuk menyambung kembali tali silaturahmi kita. Sapalah teman2 kita baik lewat media telekomunikasi atau sesekali menyempatkan untuk berkunjung ke rumah atau kost. Ane yakin sebuah sms dari anda akan membuat barier terkikis sedikit demi sedikit. Ane yakin tawaran anda untuk makan2 bareng dengan teman2 lain akan lebih membuat pertemanan jadi lebih erat.
BERSAMA KITA BISA! hehehe... jaka sembung jaka tingkir, kalo gak nyambung silahkan nyengir,... dzig... twewewewww


Wednesday, September 29, 2004

Introduction

Waduh kok bisa lupa ya. Harusnya ane mengenalkan diri dulu ya sebelum posting macem2. Ok ini deh:

Nama Lengkap : Irwan Kurniawan
TTL : Sumedang, 17 September 1980
Riwayat sekolah : SDN Sangkali, SMPN 2 Tasikmalaya, SMUN 2 Tasikmalaya, Teknik Perminyakan ITB (Angkatan 1998)
Pekerjaan : Trainee Drilling Field Engineer
Minat : Agama, Persahabatan, Profesi (all about petroleum), Olaharaga khususnya Main Bola, Perencanaan, dll

Udah deh segitu dulu aje ye, see ya!

kan udah biasa

Kebiasaan!

Inilah celah yang dimanfaatkan kaum yang tersesat dan dimurkai Alloh SWT untuk menghancurkan akhlak yang karim. Nafsulah yang dipermainkan pada kebiasaan ini untuk dipermainkan. Coba kita lihat contoh: 'menutup aurat'.
Batasan aurat bagi laki2 dan perempuan yang telah aqil baligh tentu sudah jelas diterangkan dalam Islam. Tapi dari sejak ane lahir sampai awal SD orang tidak memakai kerudung adalah suatu hal yang dianggap wajar padahal memakai jilbab adalah wajib. Waktu ane di SD rambut yang pendek (mode demi moore) sempat bikin heboh dan tentunya timbul kontroversi yang pada akhirnya, seiring dengan berjalannya waktu, dianggap wajar. Waktu awal SMA sampe pertengahan kuliah , ada mode look at her 'bodong udel' saking sebelnya sampe diterusin ke istilah baju 'ade' . Beuh dulu sempet menasional tuh kontroversi bahkan dikampus sampe ada kampanye mengenai ulah para pemakai baju 'ade' ini. Tapi yang terjadi sekarang 'ah udah biasa tuh' ...dzig ... tuewewewewww.....
Ane yakin perang dengan kebiasaan ini merupakan trouble yang besar karena ane pun telah terkena dampaknya contoh ane lebih sering dan kadang lebih seneng bernyayi daripada membaca Qur'an. Manusia yang bener-bener beriman dan bertaqwa makin menjadi mahluk langka, pantesan dari jaman Rosululloh aja ada sahabat yang berdoa'a untuk digolongkan menjadi orang yang sedikit dari kebanyakan orang.
Ada contoh lagi yang tentu akan mengundang reaksi agak keras dari para penggemarnya, 'merokok' waduh kalo yang sudah ane denger jawabannya kurang dapat dimengerti secara nalar sehat, but ujung2nya smokers said: "tapi itu kan 'udah biasa'!"
Jadi ane mengajak para pembaca blog ane mari kita tingkatkan kualitas dan kuantitas perlawanan kita dalam menghadapi perang kebiasaan ini. Ini adalah ladang amal. Tapi ingat 3 M ala Aa Gym:
1. Mulai dari diri sendiri
2. Mulai dari hal yang kecil-kecil
3. Mulai saat ini juga
Semoga bermanfaat

This time is one's of my critical times

Assalamu'alaikum wr wb

Ini pertama kali ane bikin blog dan mumpung ada waktu luang dan kesempatan ya ane nyoba-nyoba post sesuatu. Jadi kalo isinya garing afwan ye.

Dalam menjalani hidup ini ane yakin ada titik-titik kritik yang telah dan akan ane lalui. Tapi yang ane rasakan ada dua titik kritik yang telah ane lalui dan satu titik kritik yang ane lagi hadapi. Dua titik kritik yang telah ane lalui telah membentuk ane menjadi sekarang ini. Satu titik kritik yang ane hadapi sekarang yang ane maksudkan adalah masa pasca kelulusan seorang dari kampus. Masa ini setidaknya merupakan suatu sudut hidup seseorang dalam merubah atau meningkatkan kualitas hidup dengan peran diri sendiri yang sangat dominan. Masa deg-degan mendengar lowongan kerja. Ane merasa bersyukur termasuk orang yang cepat mendapatkan pekerjaan dari jangka waktu kelulusan ane dari kampus, hanya berselang kurang lebih satu bulan ane dah mendapat kontrak. Ane sendirilah yang mengambil keputusan terbesar sehingga ane memperoleh pekerjaan sebagai crew rig yang kalo kata orang di bidang ane sendiri mah orang-orang rig teh terkenal sebagai orang kasar, tutur katanya kurang sopan pokoknya berada dalam strata bawah di dunia perminyakan. Ane sendiri yang berusaha merencanakan karir ane sebagai orang professional di bidang perminyakan.

Di masa ini juga selain masalah pekerjaan tentu bagi remaja yang sudah aqil baligh (ehm... ehm...) adalah membentuk sebuah keluarga sendiri (bahasa halus pengen nikah,... eng ing eng mulai deh). Bagi seorang remaja yang dari dulu mencoba memegang teguh prinsip 'says no to pacaran' ah kalau sudah saatnya ane tinggal ngomong sama orang yang ane percaya kalo ane dah ingin dan siap menikah bikin cv nikah dan lihat profile sang calon istri lalu ta'aruf kemudian khitbah, munakahat, walimah selesai deh. Tapi sekarang muncullah berbagai pertimbangan yang membuat ane maju mundur dibuatnya (makanya favorite nasyid ane adalah 'GALAU'-nya Suara Persaudaraan... hehehe). Ane sudah denger kalo ane keukeuh nyari calon istri yang sempurna mah [inget apa? agama (sholehah), cantik (sehat jasmani dan menarik pandangan), pinter (dari ITB juga atau FK deh), kaya (cukup finansialnya dan keluarga baik)] tentu udah banyak yang berminat (mengkhitbahnya gitu loh, meskipun belum tentu ada proposal yang nyangkut). Tapi ya ane mah berdoa yang mendekati sempurna aja deh (soalnya yang sempurna mah suangat syuseh).

Mau tahu apa yang membuat maju mundur ane dan mungkin juga para lelaki pemegang prinsip 'says no to pacaran':
  • Finansial
Karena ane bukan dan jauh dari kalangan the have faktor finansial menjadi salah satu pertimbangan berat dalam memutuskan compose atau pending (kayak email aja) niat menikah. Pertimbangan tentang berapa besarnya biaya untuk pernikahan mulai dari mahar, ceremonial cost, walimah (kalau seandainya orang tua, terutama pihak calon istri, menginginkan ada walimah: gedung, catering, undangan, dokumentasi, transport, logistik dll) ihhh serreeemmm!
Belum lagi pasca pernikahan, biaya hidup berdua dengan istri: makan, tempat tinggal, transport, komunkasi, air, listrik, dll. Mikirin juga tabungan untuk keperluan rumah tangga. Mikir juga anggaran untuk keluarga: Ibu dan adik kalo ada juga buat kaka dan ponakan.
So, dengan pendapatan ane sekarang maukah ada akhwat yang mendekati sempurna menerima ane? siapakah ia? duh andaikan ane bisa tau apa yang ada di balik hati akhwat2, hehehe...

  • Keluarga
Yang dimaksud adalah keluarga dari kedua belah pihak. Jumlah anggota keluarga dan besar anggaran untuk keluarga yang masih membutuhkan bantuan ane dan istri (ujung2nya ke masalah finansial lagi kalo yang satu ini), kebiasaan hidup yang tentu berbeda yang yakin setidaknya merupakan potensi kurang berhasilnya berumah tangga jika ane kurang bisa menyikapinya, dll.
Ane masih punya orientasi untuk membuat keluarga ane meningkat secara kualitas hidup baik dari segi ukhrowi maupun duniawi, ladang amal yang tak jauh dan ane akan merasa puas sekali jika berhasil. Terutama adik ane semata wayang. Ane pengen ia jadi muslim yang tangguh dan berhasil lebih dari yang telah ane dapatkan.
  • Calon istri
Perempuan yang sholehah adalah bagi laki-laki sholehah. Tentu yang jadi pertanyaan seberapa sholehkah ane, duing duing. Layakkah ane? Maukah si perempuan tersebut? Tapi diri ini lebih ke menuntut si calon dengan pertanyaan yakinkah ia 'sang akhwat' yang mendekati sempurna: sholehah, cantik, pinter, kaya dan mau lagi ama ane hehehe...
  • Pandangan hidup
Ini juga yang jadi pertimbangan ane. Ane ingin si calon adalah yang mafhum tentang pandangan hidup menurut pemahaman ane dan syukur2 sih memang sejalan. Bayangkan saja jika ternyata beda pandangan hidup dan sama2 memegang cara pandang hidup masing2 wuih proses komunikasinya akan berjalan cukup alot meskipun dengan dasar pertimbangan agama. Andaikan ia belum mafhum tentu sebagai seorang pemimpin dalam rumah tangga ane wajib melakukan pendidikan atau berbagi cara pandang dan ini juga akan memakan waktu meskipun lebih singkat. Tapi alangkah lebih lancar dan nyaman jika ternyata sejalan dan mempunyai visi dan misi yang sewarna, nah ini tentu akan terasa sekali berjuang bersamanya. Jadi inget 'istri cerdik yang sholehah'-nya The Dzikr.

Waduh sepertinya kepanjangan ya. Tapi setidaknya ane seneng juga sudah bisa berbagi pengalaman. Enak juga ya pake blog ini. Terima kasih ane untuk penyedia blog gratis ini. Semoga jika ane bisa memanfaatkan media ini seoptimal mungkin.